Kamis, 22 Januari 2015

Drama Negeri di Ujung Tanduk: Part 1

Beberapa hari ini banyak sekali pemberitaan yang beredar hangat, mulai dari penangkapan Budi Gunawan yang merupakan calon Kapolri rekening gendut, Abraham Samad VS PDIP, sampai dengan Penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim

Yah baru beberapa bulan Pak Jokowi ditetapkan menjadi presiden, sudah muncul beberapa drama politik yang siap menggemparkan bumi pertiwi ini.

Saya bukan orang yang fanatik dengan salah satu kubu. Dulu saya merasa kagum dengan sosok Pak Jokowi semasa menjadi Walikota Solo-Gubenur Jakarta, tapi setelah dia dicalonkan menjadi Presiden saya menjadi sangsi atas janji-janji yang dulu sempat digembar gemborkan. Sudah berapa janji jabatan yang beliau tanggalkan?itulah alasan kenapa saya jadi ragu akan janji beliau..

Saya tau masalah di Negeri ini tidak hanya barang satu atau dua, memang banyak bahkan banyaaaaak sekali. Bukan saya sebagai rakyat tidak mau memahamimu, tapi bisakah anda yang berkuasa memahami kita sebagai rakyat kecil! Jika di atas sana kerjaannya ribut MELULU, tidakkah itu semakin membuat kami rakyat yang ada dibawah ini semakin bingung?dan juga LELAH. KERJA WOI BUKAN RIBUT MULU!

Saling tangkap antara kalangan Polri dan KPK, yah membingungkan sekaligus menyebalkan. Berawal dari penangkapan calon tunggal  Kapolri oleh KPK, yang kabar-kabarnya Pak BG adalah bawaaan partai pengusung Pak Jokowi, berlanjut dengan balasan Pak Hasto selaku Sekjen PDIP yang membuka catatan silam Pak AS atas lobi-melobi Cawapres(Bukankah itu sudah rahasia umum), sekarang giliran Wakil KPK pak BW yang ditahan oleh Polri dengan alasan saksi palsu. Haduh haduh keliatan banget sih kalau ini adalah bentuk pembalasan atas penangkapan BG, kenapa nggak dari dulu di ungkap kalo memang bukan sebagai bentuk pembalasan.

Drama seperti apakah ini?Kekuasaan?bakal jadi drama panjang selanjutnya kah?Sekarang saya mengerti mengapa Sinetron(Drama Khas Indonesia) selalu tidak berujung, yah sama dengan drama panjang Politik di Negeri ini.  

KPK Komisi Pemberantas Korupsi, Badan Independen pemberantas sampah di Negeri ini sedang dirundung serangan bertubi, tetap semangat!Kami rakyat Indonesia senantiasa berdoa dan mendukungmu.Kami percaya KPK mampu untuk melewatinya, semua indah kan ada waktunya. Becik Ketitik ala ketoro, Apik elek e wong bakal ketoro cepet lawaso

Buat Pak Jokowi, Anda harus percaya dengan apa yang ada di hati bapak, ikuti kata hati pak bukan kata orang dibelakang anda. Kami rakyat Indonesia sebenarnya mendukungmu, untuk itu bijaksanalah. Karena apapun kebijaksanaan yang anda buat akan berdampak kepada kami rakyat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 22 Januari 2015

Drama Negeri di Ujung Tanduk: Part 1

Beberapa hari ini banyak sekali pemberitaan yang beredar hangat, mulai dari penangkapan Budi Gunawan yang merupakan calon Kapolri rekening gendut, Abraham Samad VS PDIP, sampai dengan Penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim

Yah baru beberapa bulan Pak Jokowi ditetapkan menjadi presiden, sudah muncul beberapa drama politik yang siap menggemparkan bumi pertiwi ini.

Saya bukan orang yang fanatik dengan salah satu kubu. Dulu saya merasa kagum dengan sosok Pak Jokowi semasa menjadi Walikota Solo-Gubenur Jakarta, tapi setelah dia dicalonkan menjadi Presiden saya menjadi sangsi atas janji-janji yang dulu sempat digembar gemborkan. Sudah berapa janji jabatan yang beliau tanggalkan?itulah alasan kenapa saya jadi ragu akan janji beliau..

Saya tau masalah di Negeri ini tidak hanya barang satu atau dua, memang banyak bahkan banyaaaaak sekali. Bukan saya sebagai rakyat tidak mau memahamimu, tapi bisakah anda yang berkuasa memahami kita sebagai rakyat kecil! Jika di atas sana kerjaannya ribut MELULU, tidakkah itu semakin membuat kami rakyat yang ada dibawah ini semakin bingung?dan juga LELAH. KERJA WOI BUKAN RIBUT MULU!

Saling tangkap antara kalangan Polri dan KPK, yah membingungkan sekaligus menyebalkan. Berawal dari penangkapan calon tunggal  Kapolri oleh KPK, yang kabar-kabarnya Pak BG adalah bawaaan partai pengusung Pak Jokowi, berlanjut dengan balasan Pak Hasto selaku Sekjen PDIP yang membuka catatan silam Pak AS atas lobi-melobi Cawapres(Bukankah itu sudah rahasia umum), sekarang giliran Wakil KPK pak BW yang ditahan oleh Polri dengan alasan saksi palsu. Haduh haduh keliatan banget sih kalau ini adalah bentuk pembalasan atas penangkapan BG, kenapa nggak dari dulu di ungkap kalo memang bukan sebagai bentuk pembalasan.

Drama seperti apakah ini?Kekuasaan?bakal jadi drama panjang selanjutnya kah?Sekarang saya mengerti mengapa Sinetron(Drama Khas Indonesia) selalu tidak berujung, yah sama dengan drama panjang Politik di Negeri ini.  

KPK Komisi Pemberantas Korupsi, Badan Independen pemberantas sampah di Negeri ini sedang dirundung serangan bertubi, tetap semangat!Kami rakyat Indonesia senantiasa berdoa dan mendukungmu.Kami percaya KPK mampu untuk melewatinya, semua indah kan ada waktunya. Becik Ketitik ala ketoro, Apik elek e wong bakal ketoro cepet lawaso

Buat Pak Jokowi, Anda harus percaya dengan apa yang ada di hati bapak, ikuti kata hati pak bukan kata orang dibelakang anda. Kami rakyat Indonesia sebenarnya mendukungmu, untuk itu bijaksanalah. Karena apapun kebijaksanaan yang anda buat akan berdampak kepada kami rakyat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar